Pemprosesan Transaksi dan Struktur Pengendalian Intern

Monday, October 08, 2012 , 0 Comments

Kebutuhan Akan Pengendalian

Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern, dan menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan. Oleh karena itu pengendalian sangat di butuhkan dalam proses pengendalian sebuah transaksi.

Elemen-Elemen Struktur Pengendalian Intern
1. Lingkungan Pengedalian, Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. pengendalian internal vc pengendalian manajemen:

a. pengendalian internal terdiri dari penegnedalian manajemen terdiri dari pengendallian intern dan ekstern, lebih nekenkankan pd tujuan perusahaan dan menghubungkan pengendallian manajemen untuk mencapai tujaun dan. meliputi produksi, transportasi dan riset perusahaan.
b. pengendalian manjemen terdiri dari mengendalikan terrdiri dari pengendalian administratif dan pengendalian akuntansi, menekankan pda pengendazlian terhadap mengamankan aktiva perusahaan dengan melakukan pecatatan akuntansi memeadai, meliputi akkuntansi meningkatkan efektifitas dan efesiensi dan taat pd hukum yang berlaku.

Penilaian Resiko, Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.

Prosedur Pengendalian, Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut: Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib, Pelimpahan tanggung jawab, Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait dan Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.

Pemantauan, Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.

Informasi dan Komunikasi, Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.

Alat Pengendalian pemprosesan transaksi. Etika dan Struktur Pengedalian

1. Manajemen, manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mnyelenggarakan secara efektif pengedalian intern organisasinya. Dalam hal ini manajer puncak bertanggung jawab untuk mencipatakan atmosfer pengendalian di tingkat puncak, agar kesadaran terhadap pengendalian intern menjadi tumbuh diseluruh organisasi

2. Dewan Komisaris dan Komite Audit, dewan komisaris bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan nenyelenggarakan pengendalian intern. Sedangkan fungsi dari komite audit berdampak terhadap auditor diantaranya ialah menunjuk auditor, membicarakan lingkup audit dengan auditor, meminta audit melaporkan hasil auditnya, dan mereview laporan keuangan dan hasil audit yang telah dilakukan auditor.

3. Personel lain entitas, personel ini memiliki peran dan tanggung jawab menyediakan dan mnggunakan informasi yang dihasilkan pengendalian intern dan harus mengkomunikasikannya dengan baik agar tidak timbul masalah karena ketidakpatuhan terhadap pengendalian intern.

4. Auditor independen sebagai bagian dari prosedur audi. Namun auditor independen tidak dapat diharapkan dapat menyatakan pendapat atas efektifitas pengendalian intern kliennya.
Pihak luar lain, pihak luar lain yang bertanggung jawab atas pengendalian intern entitas adalah badan pengetur (regulatory body), seperti bank Indonesia dan bapepam. Badan ini yang mengatur persyaratan minimum pengendalian intern yang harus dipenuhi oleh suatu entitas dan memantau kepatuhan entitas terhadap persyaratan tersebut.

Di Sunting dan di kerjakan oleh :

Nama : Sujud Dermawan, kelas : 3DB23, dan NPM : 36110723.

Sujud Dermawan

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 comments: